Active packaging?
DEFINITION
TEKNIK ACTIVE PACKAGING
ABSORPSI
RELEASING SYSTEM
SELF HEATING FOOD
COOLING
1. ABSORPSI
Absorpsi (penyerapan) merupakan
sistem penghilangan
komponen-komponen yang tidak
diinginkan seperti oksigen,
karbondioksida, etilen, kelebihan air,
serta komponen spesifik lain.
Aplikasi dari teknologi Active
Packaging dengan teknik absorpsi
yang sering kita temui adalah
penggunaan scavenger oksigen
dalam kemasan produk roti-rotian.
Scavenger oksigen dapat
menghilangkan residu oksigen di
dalam ruang kosong kemasan,
dengan demikian umur simpan
produk akan lebih panjang.
Baru-baru ini ilmuan telah
mengembangkan sebuah scavenger
oksigen berbasis film menggunakan
sistem katalitik dengan paladium
(CSP) yang dapat menghilangkan
hingga 2,5% volume oksigen sisa
pada ruang hampa kemasan.
(Yildirim, et al., 2015).
Selain itu terdapat juga contoh lain
active packaging dengan teknik
absorpsi yakni moisture absorber.
Moisture absorber memainkan peran penting dalam pengemasan makanan dengan mencegah kerusakan akibat kelembaban dan memperpanjang umur simpan produk. Dalam konteks pengemasan makanan, terutama untuk produk seperti biskuit, moisture absorber membantu menjaga kerenyahan dan kesegaran dengan mengendalikan tingkat kelembapan di dalam kemasan. Bahan yang umum digunakan yakni silica gel, tanah liat aktif, mineral, dan kalsium oksida, yang semuanya bekerja dengan menyerap uap air dari lingkungan sekitar, sehingga mengurangi kelembaban relatif dalam kemasan. Contoh yang sering ditemui adalah biskuit yang dikemas dengan tray di dalam kotak untuk memberikan dukungan struktural dan melindungi dari kerusakan. Dalam kemasan ini, sachet kecil berisi silica gel biasanya disertakan untuk menjaga tingkat kelembaban tetap rendah, memastikan biskuit tetap kering dan tidak menjadi lembek, sehingga tekstur dan kualitasnya tetap terjaga. Penggunaan moisture absorber dalam pengemasan makanan tidak hanya memperpanjang umur simpan produk, tetapi juga menjaga kualitas, mencegah pertumbuhan mikroba, dan meningkatkan pengalaman konsumen dengan mempertahankan integritas produk. (Boz, et al., 2018).
2. RELEASING SYSTEM
Pada sistem pelepasan (releasing
system), komponen aktif seperti agen antioksidan, agen antibakteri, dan
pengawet sengaja ditambahkan ke
dalam kemasan makanan. Salah satu
aplikasi menarik dari teknik ini yakni
CO2 emitters, yang berfungsi untuk
memperpanjang masa produk yang
mudah rusak seperti daging ikan.
CO2 emitters bekerja dengan cara
melepaskan sejumlah gas CO2 yang
dikendalikan seiring waktu, di mana
pelepasan CO2
ini dapat dipicu oleh
kelembaban yang dilepaskan oleh
daging ikan selama penyimpanan.
CO2 memiliki sifat antimikroba yang
kuat, sehingga menciptakan
lingkungan yang tidak
menguntungkan bagi pertumbuhan
bakteri perusak dan patogen seperti
Listeria monocytogenes, Salmonella,
dan Escherichia coli. Selain itu, CO2
emitters juga berfungsi menyerap
kelembaban, menjaga lingkungan
dalam kemasan tetap kering dan
mengurangi risiko kontaminasi
mikroba lebih lanjut. Kombinasi
antimikroba dan pengendalian
kelembaban ini secara signifikan
dapat memperpanjang masa simpan
daging ikan, menjaga kesegarannya,
dan memenuhi harapan konsumen
serta standar regulasi. Sebagai
contoh, teknologi CO2 emitters
menggunakan komponen natrium
bikarbonat dan asam sitrat yang
terenkapsulasi, akan bereaksi dan
menghasilkan CO2 ketika terkena
kelembaban dari daging ikan,
sehingga menciptakan lingkungan
dengan tingkat CO2 yang tinggi
dalam kemasan. Hal ini membantu mempertahankan kualitas daging ikan dengan menghambat pertumbuhan mikroba dan menyerap kelembaban berlebih.
3. Sistem Lainnya
Sistem lain dalam Active Packaging,
dapat berupa heating, cooling, dan
pengawetan. Self-Heating Food
Packaging merupakan salah satu
contoh Active Packaging dengan
sistem heating, contoh yang sering
kita temui sehari-hari adalah
Self-Heating Hot Pot. Sebelum
hadirnya teknologi Self-Heating
Food Packaging, konsumen sering
menghadapi masalah dalam
menghangatkan makanan saat
bepergian atau ketika fasilitas
memasak tidak tersedia, seperti saat
berkemah, mendaki gunung, atau
dalam situasi darurat. Keberadaan
Self-Heating Food Packaging
sebagai bagian dari teknologi active
packaging telah memberikan solusi
praktis untuk masalah ini. Teknologi
ini memungkinkan makanan
dipanaskan secara aktif tanpa
memerlukan sumber panas eksternal
atau listrik. Self-Heating Food
Packaging menggunakan reaksi
eksotermik antara reaktan kimia
yang stabil saat terpisah, tetapi
menghasilkan panas saat bercampur,
seperti campuran air dengan kalium
atau magnesium oksida. Dengan fitur
yang mandiri dan mudah digunakan,
kemasan ini mampu memanaskan
makanan hingga suhu yang
diinginkan dalam waktu singkat dan
mempertahankan panasnya selama 45 menit hingga beberapa jam. Teknologi ini sangat bermanfaat untuk berbagai situasi, menyediakan kemudahan dan kenyamanan bagi konsumen tanpa memerlukan peralatan tambahan atau daya eksternal.
Jadi....
© 2024 Exclusive interior. All Rights Reserved.
© 2024 Exclusive interior. All Rights Reserved.