Logo_Institut_Teknologi_Bandung

FORTIFY – TEH

Teh Tidak Bisa Kadaluwarsa !?

MITOS atau FAKTA?

Teh tak punya masa kadaluwarsa. Jika ada yang menyebutkan bahwa teh tak punya masa kadaluwarsa sebaiknya tidak perlu didengar. Teh dengan kandungan yang masih optimal hanya bertahan hingga enam bulan saja.

Ketika teh disimpan lebih dari enam bulan maka kandungan katekin pada teh akan berkurang. Bahkan ada suatu penelitian yang telah membuktikan bahwa teh yang disimpan lebih dari enam bulan akan mengurangi penurunan katekin hingga 32%.

 

Proses Pengolahan Teh 

Bagaimana semula daun teh di kebun bisa diseduh untuk diminum? Simak tahapan pemrosesan berikut ya

  1. Plucking. Memetik daun teh juga ada teknik khususnya lho. Mulai dari jenis petikan, daun petik, area petik, dan tenaga petik. Tahap ini krusial untuk pertumbuhan tunas dan memaksimalkan pemanenan. 
  2. Withering atau pelayuan. Tahap ini penting untuk mengurangi kadar air dan melunakkan daun teh. Sel-sel daun juga mulai mengikat oksigen dan mengalami oksidasi. Aktivitas enzim, senyawa-senyawa volatil, peningkatan kafein, hingga penguraian asam amino terjadi saat daun melayu. 
  3. Disruption atau penghancuran. Pada tahap ini daun mengalami operasi mekanis  dimana sel-sel daun pecah bisa melalui pengulenan, penggulungan, pengrusakan, dan penghancuran. Oksidasi terjadi baik di struktur luar maupun dalam daun. 
  4. Fermentasi. Daun teh dibiarkan di ruangan sehingga daun menjadi semakin gelap. Klorofil daun rusak dan kandungan tanin dilepaskan. 
  5. Fixation. Daun dipanaskan untuk menghentikan proses oksidasi. 
  6. Sweltering atau penguningan daun. Daun teh yang hangat dan lembab dipanaskan dengan ringan dalam wadah tertutup.
  7. Rolling. Proses penggulungan daun teh dapat meningkatkan profil rasa daun karena menyebabkan beberapa getah serta minyak esensial keluar. 
  8. Drying. Pengeringan teh penting sebelum teh dijual. Metode pengeringan yang paling sering digunakan adalah pemanggangan. 

Cara-cara diatas digunakan tertentu tergantung pada jenis teh yang diproduksi.

 

Jenis-jenis teh

Sebagai penyuka teh, rasanya kurang asik nih kalau belum mengenal jenis-jenis teh. Ada apa aja yaa?

  1. Teh Putih. Daun teh yang dipanen melayu lalu segera dikeringkan langsung di bawah sinar matahari. 
  2. Teh Hijau. Daun teh hijau dipanen kemudian dibiarkan layu untuk mengurangi kadar air. Selanjutnya, daun teh hijau dikukus pada suhu tinggi, digulung, dan dikeringkan. Daun teh hanya mengalami sedikit oksidasi. 
  3. Teh Oolong atau teh semi fermentasi. Daun yang dipanen dijemur dibawah sinar matahari dan mengalami pelayuan. Daun diayak dan dilakukan dilakukan fermentasi selama 4-8 jam. 
  4. Teh Hitam. Perbedaannya dengan teh oolong yaitu daun teh mengalami fermentasi sempurna yang menyebabkan daunnya berwarna hitam.

 

Cita Rasa Teh

Tabel 1. Cita Rasa Teh Berdasarkan Jenis Teh

White tea Green tea Oolong tea Black Tea
Rasa Paling ringan, manis Grassy sweet-toasty Paling kuat, malty (seperti sereal)
Warna  kuning pucat hijau, kuning, cokelat muda hijau-emas kecoklatan Merah–cokelat gelap
Temperatur seduh 65-70 C 75-80 C 80-85 C 99 C

 

Kandungan Teh dan Manfaat

  1. L-theanine. Senyawa ini sangat terkenal untuk mengurangi stres dan anxiety tanpa menyebabkan kantuk, bahkan juga sebagai terapi bagi penderita skiforenzia.
  2. Kafein dan teofilin. Senyawa yang identik dengan begadang ini juga tinggi dalam teh dan menyebabkan rasa pahit itu sendiri. Sementara teofilin terbukti menjaga sistem kardiovaskuler yang sehat. 
  3. Katekin khususnya 4 senyawa epicatechin (EC), epigallocatechin (EGC), epicatechin gallate (ECG), epigallocatechin gallate (EGCG). Golongan senyawa katekin ini berguna dalam menurunkan berat badan. 
  4. Tanin (Polifenol). Senyawa utama pemberi rasa astringent dan warna hitam pada teh. Senyawa anti kanker ini bermanfaat dalam menurunkan kolesterol, mencegah karang gigi pada mulut, dan menjaga kesehatan sistem pencernaan. 
  5. Flavonoid. Zat ini bermanfaat untuk menghambat pengikisan tulang dan mempercepat pembentukan sel tulang baru.

 

Referensi:

Moleskine srl. (2012). Tea Journal: Introduction, Tasting, Tea Time. Moleskin MSK.

Iqbal, Hira, dkk. (2013). Tea and Its Consumption: Benefits and Risk. Critical Reviews in Food Science and Nutrition.

Penulis:

Zaidah Tamimi (PG’20)