Logo_Institut_Teknologi_Bandung

Artifacts-Ultra Processed Food

Ultra Processed Food

    Apakah kalian pernah mendengar istilah ultra-processing? Mungkin untuk teman-teman yang sudah familiar dengan istilah ini, teman-teman pasti berpikir bahwa makanan yang melalui ultra-processing ini tidak baik untuk dikonsumsi. Namun, apakah benar demikian?

Makanan yang kita makan umumnya merupakan hasil dari pengolahan atau pemrosesan bahan baku. Pengolahan ini dilakukan agar makanan dapat dikonsumsi dengan aman, meningkatkan kualitas makanan, dan memperpanjang umur simpan. Dengan demikian, pengolahan makanan belum tentu membuat makanan menjadi kurang baik. Berdasarkan seberapa banyak pengolahan dilakukan terhadap bahan pangan, makanan dapat dikategorikan menjadi 4 grup, yaitu unprocessed dan minimal processed (grup 1), culinary processed (grup 2), processed (grup 3), dan ultra processed (grup 4). Makanan yang termasuk dalam grup 1 adalah makanan yang dapat langsung dimakan atau hanya butuh sedikit proses, seperti buah-buahan, sayur-sayuran, dan termasuk juga makanan beku, jus, dan susu pasteurisasi. Grup 2 merupakan kategori makanan yang digunakan sebagai bahan untuk memasak. Sedangkan grup 3 merupakan makanan yang terdiri dari campuran bahan-bahan, seperti roti, keju, dan bir. Kemudian, grup yang terakhir adalah grup 4 yang mencakup makanan-makanan yang mengandung bahan-bahan yang dipakai dalam industri atau tidak ada di dapur rumah.

Makanan kemasan yang dijual umumnya merupakan makanan yang masuk dalam grup 4 atau disebut juga dengan ultra processed food (UPF). Tujuan dari UPF adalah untuk membuat makanan yang praktis, langsung dapat dikonsumsi, enak, dan tahan lama. UPF aman untuk kita jika dikonsumsi secukupnya. Namun, UPF cenderung kita konsumsi secara berlebihan dan bahkan menggeser makanan grup 1 dan grup 2 dalam konsumsi harian kita. Hal ini dapat terjadi karena UPF mengandung banyak bahan tambahan pangan dan juga melalui proses modifikasi dalam produksinya. Bahan baku utama yang digunakan dalam produksi UPF adalah hasil ekstraksi suatu bahan atau bahan yang sudah melalui proses rafinasi dan umumnya memiliki harga yang murah, seperti tepung dan pati. Bahan tambahan pangan dan modifikasi dapat membuat UPF memiliki kualitas (rasa, aroma, tekstur) yang disukai oleh konsumen dan dapat juga membuat “kecanduan”. Namun, UPF umumnya juga mengandung banyak gula, garam, dan lemak, tapi sedikit kandungan nutrisi seperti protein. Maka dari itu, kita cenderung mengonsumsi UPF secara berlebihan karena rasa yang enak, praktis, dan murah. Konsumsi UPF secara berlebihan membuat kita mengonsumsi banyak kalori dari karbohidrat dan lemak, tapi kekurangan kandungan nutrisi lainnya. Tentu saja, konsumsi kalori yang banyak dapat menyebabkan obesitas dan penyakit-penyakit lain yang berhubungan dengan obesitas, seperti penyakit jantung, diabetes, dan resiko terkena stroke. Selain itu, kandungan bahan tambahan pangan industri juga dapat memengaruhi aktivitas metabolisme tubuh bagi beberapa orang dengan pencernaan yang sensitif serta bagi orang-orang yang mengonsumsi dengan jumlah yang banyak.

Agar terhindar dari resiko tersebut, kita harus dapat menghindari konsumsi UPF secara berlebihan, salah satunya dengan cara mengonsumsi makanan dari grup lain untuk makanan utama dalam sarapan, makan siang, dan makan malam. UPF hanya dikonsumsi sebagai pelengkap atau pendamping. Namun, sering kali pengelompokan ini masih membingungkan bagi kita karena banyaknya jenis makanan yang tersedia dengan cara pengolahan yang kita belum tentu tahu dan komposisi yang tertulis dalam bahan tersebut pun terkadang masih terdengar asing. Cara mudah yang dapat kita lakukan untuk mengidentifikasi UPF adalah sebagai berikut:

  1. UPF memiliki daftar komposisi yang panjang
  2. Mengandung bahan tambahan pangan yang asing atau jarang kita dengar (umumnya aditif yang digunakan dalam industri)
  3. Mengandung banyak lemak, gula, dan garam (dapat dilihat pada peringatan di kemasan atau dalam urutan komposisi terdapat pada urutan 1-3
  4. Marketing yang agresif dan branding

Bagaimana dengan makanan keseharian kita? Apakah makanan yang teman-teman makan setiap hari merupakan UPF?

 

Sumber :

https://www.bbc.co.uk/food/articles/what_is_ultra-processed_food

https://onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1111/obr.12107

https://theconversation.com/the-rise-of-ultra-processed-foods-and-why-theyre-really-bad-for-our-health-140537